Cerita Sebelum Ketemu Jodoh
Pacaran beberapa kali selalu diputusin cowo 😅 hampir semua selalu banding-bandingin ama kakaknya, sepupunya, model di majalah, disinggung tentang lututku yang pernah cedera operasi jadi “engga sempurna” (sadis ya)…pokoknya dituntut jadi orang lain… and I stayed !! …ama semua cowo itu-- aku tetep bertahan. (ini karena dulu gambar diriku jelek banget, nantikan blog tentang pemulihan gambar diriku gals)
Sampe pernah kategori mental abuse... sampe berasa jeleeek, begooo, jalan aja nunduk, mikir GAK BAKAL ada cowo yang mau sama aku😅....
Ladies !! Kalo sampe ada perasaan seperti itu selama pacaran (baru muncul justru saat pacaran, sebelumnya engga)- Coba pertimbangkan ulang hubungan kalian… Kalo memang cowo engga cinta 100%, mending putus daripada sakit seumur hidup !! Aku diberkati banget diputusin mantan2 ituuuu (meski ada yg minta balik tapi aku uda sadar, Puji Tuhaan).
Tapi banyak perempuan yang tetap bertahan ama pria yang tidak sungguh menerima dia apa adanya, waktu menikah gak kebayang deh….
Sempet juga dapet cowo yang pengen kurubah jadi lebih baik. Banyak perempuan yang begini ternyata, sindrom “hero”. Aku inget pengen terus mencintai orang itu supaya dia berubah jadi orang yang lebih baik…. padahal kalo menikah & punya anak, tantangan hidup besar banget, kalo karakter gak kuat, malah akan berubah jadi lebih buruk !. Temanku sendiri ada yang menikah dengan pecandu obat yang masih tergolong alkoholik saat menikah, dia rela berkorban & berharap banget lakinya berubah karena menikah ama dia… tapi harus mengalami kekecewaan berat saat bercerai, karena kecanduan obat suaminya makin parah saat menikah & punya anak. Karena yang pria itu engga tahan beban hidup apalagi urusan mendidik anak & tantangan rumah tangga lainnya. Belum lagi tugas membimbing istri. Kita kan butuh dibimbing dengan kasih sayang & tedalan ya gals. “Hero Syndrome” ini juga berbahaya banget buat perempuan (maupun laki-laki).
Sebelum menikah aku membaca buku Zig Ziglar tentang pernikahan, luarrrr biasa bagus. Googling aja yah gals untuk menguatkan pernikahan kita semua, ayuk dibaca-baca buat bekal para istri (& suami yang baca blog ini).
Alkitab bilang tugas suami -> MENCINTAI ISTRI seperti mencintai diri sendiri.... kalo waktu pacaran aja uda dihina2, dibanding2in ama cewe lain, aduh... apalagi waktu nikah!??, perempuan biasanya gemuk waktu hamil, sering gak balik kurus lagi loh, ngurus anak ga sempet mandi, gak cantik terus 😆, kecapean kurang tidur ngurus anak, ga bisa manis terus, kadang bisa galak, nah loh ! .
Kita para wanita perlu pria yang mengasihi & terima kita apa adanya. Yang mendidik kita dengan teladan & kasih. Suamiku engga diem-diem aja loh, dia bisa galak & selalu tegur aku kalo salah. Tapi dia selalu tegur untuk kebaikanku, berasa banget bedanya ama dimarahin mantan2x yang abusive.
Popo Fauza, suamiku terimakasih uda terima aku 100% apa adanya. Sampe awal pacaran aja 1 tahun “status gantung” karena aku gak percaya kalo cowo bisa sayang begitu. Thank you Popo for waiting on me, for making me believe real love exist, for giving me strength to be the best of me.
Aku percaya bisa dapat suami Popo bukan karena kebaikanku, melainkan 100% berkat & pemberian Tuhan, aku sama sekali engga layak !. Tapi Tuhan memang SELALU memberi LEBIH dari biasa.
Lagu “Love to last my life” & “Seindah Diriku” ini lagu kita banget. Silakan di denger buat yang suka lagu romantissss. Ada di semua digital platforms.
Love to last My Life: Spotify , iTunes
Seindah Diriku: Spotify , iTunes , dll
EFESUS 5 : 21-33
21 dan rendahkanlah dirimu seorang kepada yang lain di dalam takut akan Kristus. 22 Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan, 23 karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh. 24 Karena itu sebagaimana jemaat tunduk kepada Kristus, demikian jugalah isteri kepada suami dalam segala sesuatu. 25 Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya 26 untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman, 27 supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela. 28 Demikian juga suami harus mengasihi isterinya sama seperti tubuhnya sendiri: Siapa yang mengasihi isterinya mengasihi dirinya sendiri. 29 Sebab tidak pernah orang membenci tubuhnya sendiri, tetapi mengasuhnya dan merawatinya, sama seperti Kristus terhadap jemaat, 30 karena kita adalah anggota tubuh-Nya.31 Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging.32 Rahasia ini besar, tetapi yang aku maksudkan ialah hubungan Kristus dan jemaat.33 Bagaimanapun juga, bagi kamu masing-masing berlaku: kasihilah isterimu seperti dirimu sendiri dan isteri hendaklah menghormati suaminya
Versi NIV English:
21 Submit to one another out of reverence for Christ. 22 Wives, submit yourselves to your own husbands as you do to the Lord.23 For the husband is the head of the wife as Christ is the head of the church, his body, of which he is the Savior. 24 Now as the church submits to Christ, so also wives should submit to their husbands in everything. 25 Husbands, love your wives, just as Christ loved the church and gave himself up for her 26 to make her holy, cleansing[a] her by the washing with water through the word, 27 and to present her to himself as a radiant church, without stain or wrinkle or any other blemish, but holy and blameless. 28 In this same way, husbands ought to love their wives as their own bodies. He who loves his wife loves himself. 29 After all, no one ever hated their own body, but they feed and care for their body, just as Christ does the church— 30 for we are members of his body.31 “For this reason a man will leave his father and mother and be united to his wife, and the two will become one flesh.”[b] 32 This is a profound mystery—but I am talking about Christ and the church. 33 However, each one of you also must love his wife as he loves himself, and the wife must respect her husband.